GARUT — Sebuah jembatan penghubung antara Desa Sukanagara dan Desa Toblong, Kecamatan Peundeuy, Kabupaten Garut, putus akibat abrasi sungai pada Jumat (7/11/2025) sekitar pukul 15.15 WIB. Peristiwa tersebut terjadi di Kampung Seleketan RT 007/RW 001, Desa Toblong, dan turut berdampak terhadap dua bangunan di sekitar lokasi.
Dari laporan yang diterima, tidak
ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, kerusakan material cukup parah.
Jembatan dengan panjang sekitar 80 meter mengalami kerusakan berat setelah
pondasi utamanya tergerus arus sungai yang meningkat akibat hujan deras. Selain
itu, dua bangunan di sekitar tepi sungai, yaitu rumah milik H. Taufik dan toko
milik H. Jajang, kini dalam kondisi terancam roboh karena abrasi tanah di bawah
pondasi bangunan.
Warga setempat, Asep (45), yang berada
di sekitar lokasi kejadian, mengaku panik saat melihat bagian tengah jembatan
mulai retak sebelum akhirnya ambruk.
“Air sungainya deras sekali
setelah hujan dari siang. Tanah di sekitar pondasi jembatan kelihatan mulai
longsor, tidak lama kemudian jembatannya langsung patah dan putus total,” ujar
Asep.
Ia menambahkan, jembatan itu
merupakan akses utama bagi warga untuk menuju ke pasar maupun sekolah di desa
tetangga.
“Biasanya warga lewat sini karena
lebih cepat. Sekarang harus muter jauh, bisa sampai 6 kilometer kalau lewat
jalur lain,” ungkapnya.
Pemerintah Kecamatan Peundeuy
bersama unsur Forkopimcam telah menutup total akses jembatan dan melakukan
langkah-langkah pencegahan dini. Evakuasi dilakukan di sekitar rumah warga yang
pondasinya berada di bibir sungai, guna mengantisipasi kemungkinan longsor
susulan.
“Kami sudah melaporkan kejadian
ini ke pihak kabupaten dan melakukan penutupan total agar tidak ada warga yang
melintas. Saat ini fokus kami adalah pengamanan lokasi dan evakuasi warga di
sekitar area abrasi,” ujar salah satu petugas di lokasi.
Putusnya jembatan ini juga
berdampak langsung pada aktivitas ekonomi warga, terutama para pedagang dan
pelajar yang setiap hari melewati jalur tersebut. Warga berharap pemerintah
segera mengambil langkah cepat untuk membangun jembatan sementara agar mobilitas
masyarakat bisa kembali normal.
“Kami harap pemerintah segera
turun tangan, paling tidak bangun jembatan darurat dulu supaya warga bisa
lewat. Kalau dibiarkan lama, ekonomi di sini bisa lumpuh,” tutur Asep menutup
perbincangan.
Hingga berita ini diturunkan,
petugas gabungan dari TNI, Polri, dan aparatur desa masih berjaga di lokasi
untuk memastikan keselamatan warga serta menilai tingkat kerusakan
infrastruktur akibat abrasi tersebut. (Udin)

0 Komentar