TASIKMALAYA – Kepolisian Resor (Polres) Tasikmalaya menerapkan langkah pengawasan baru untuk memastikan keamanan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Setiap menu yang akan disalurkan ke sekolah maupun masyarakat kini harus melalui uji laboratorium forensik sebelum dibagikan kepada penerima manfaat.
Kebijakan ini diambil sebagai respons atas beberapa kasus keracunan massal yang sempat terjadi di sejumlah wilayah Jawa Barat, termasuk Tasikmalaya. Tujuannya untuk memastikan seluruh makanan yang dikonsumsi peserta program benar-benar aman dan layak santap.
Kasi Humas Polres Tasikmalaya, Aipda Triana Anggasari, S.H., menyatakan bahwa pihaknya menerapkan standar operasional prosedur (SOP) baru yang jauh lebih ketat.
“Setiap menu yang akan didistribusikan kini wajib diuji terlebih dahulu di laboratorium forensik Polres. Langkah ini kami ambil untuk mencegah terulangnya kejadian keracunan massal,” jelas Triana, Rabu (15/10).
Ia menuturkan bahwa pengujian dilakukan secara harian terhadap seluruh sampel makanan dari Satuan Penyelenggara Program Gizi (SPPG). Pemeriksaan dilakukan langsung oleh tim dokter forensik yang menganalisis kandungan kimia dan karakteristik organoleptik guna mendeteksi kemungkinan adanya bahan berbahaya.
“Jika ditemukan indikasi bahan beracun atau tidak layak konsumsi, makanan tersebut otomatis tidak akan disalurkan,” tegasnya.
Polres Tasikmalaya tidak hanya fokus pada hasil akhir makanan, tetapi juga menelusuri seluruh rantai produksi. Ada tiga tahap pemeriksaan utama yang diterapkan, yakni:
1. Proses Produksi dan Higienitas – memastikan pengolahan dilakukan sesuai standar kesehatan dan sanitasi.
2. Tahap Pengemasan – menjamin makanan tetap steril dan tidak terkontaminasi selama proses penyimpanan.
3. Distribusi – memastikan makanan diterima dalam kondisi aman, tidak rusak, dan layak konsumsi.
Dengan penerapan sistem ini, Polres Tasikmalaya berharap dapat mengembalikan kepercayaan publik terhadap program MBG sekaligus menjadikannya contoh model keamanan pangan nasional.
“Kami ingin memastikan program ini benar-benar memberikan manfaat, bukan malah menimbulkan kekhawatiran,” ujar Triana.
Ia menambahkan, langkah tersebut juga diharapkan dapat menjadi acuan bagi daerah lain dalam menjaga kualitas makanan dalam setiap program sosial berbasis konsumsi massal.
“Melalui uji laboratorium yang konsisten, kami optimistis program Makan Bergizi Gratis di Tasikmalaya akan berjalan aman, sehat, dan bebas dari insiden keracunan,” pungkasnya. (Didin)
0 Komentar