Jabar Gandeng Investor Global Kembangkan Teknologi EOR untuk Aktifkan Kembali Sumur Migas Idle

Investasi Bernilai Miliaran Dolar Siap Dijalankan

BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) kembali menunjukkan keseriusannya dalam menarik investasi strategis di sektor energi. Melalui kerja sama antara PT Migas Utama Jabar (Perseroda) dan PT Enerproco Global Indonesia, langkah ini menandai sinergi baru dalam pemanfaatan sumur migas idle menggunakan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) berstandar internasional.

Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Jawa Barat, Budi Kurnia, menyebutkan bahwa kerja sama ini merupakan implementasi nyata dari visi Gubernur Jawa Barat dalam memperkuat kemandirian energi daerah melalui investasi ramah lingkungan dan berbasis teknologi tinggi.

“Kerja sama ini memperlihatkan bahwa Jawa Barat mampu menjadi magnet bagi investor global di sektor energi berbasis inovasi. Kami ingin menjadikan Jabar pusat pertumbuhan energi modern yang kompetitif,” ujarnya, Rabu (15/10).

PT Enerproco Global Indonesia—perusahaan energi berbasis di Jakarta dan Houston (AS) yang berafiliasi dengan ENERPROGROUP LLC—dikenal memiliki keahlian dalam teknologi Chemical Enhanced Oil Recovery (C-EOR). Teknologi ini terbukti mampu meningkatkan produksi minyak hingga 30 persen dari Original Oil in Place (OOIP) di berbagai proyek migas internasional seperti India, Kuwait, dan Inggris.

Dalam proyek kerja sama ini, Enerproco bersama PT Migas Utama Jabar akan menggarap beberapa lapangan migas potensial di wilayah Jawa Barat, termasuk E-Main dan Zulu Field, dengan total investasi yang diperkirakan mencapai miliaran dolar AS.

Komitmen kerja sama tersebut dikukuhkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Direktur PT Migas Utama Jabar, Muhamad Sani, dan Direktur Operasional PT Enerproco Global Indonesia, Risvi Shihab, yang berlangsung di Bandung, Selasa (14/10/2025).

Muhamad Sani menegaskan bahwa kolaborasi ini akan menjadi tonggak baru dalam upaya optimalisasi potensi migas di Jawa Barat.

“Kami berharap kerja sama ini dapat meningkatkan efisiensi dan memperluas peluang investasi migas di Jabar, dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan dan keberlanjutan,” tuturnya. 

Sementara itu, Risvi Shihab menyatakan kesiapan pihaknya untuk membawa teknologi dan praktik terbaik berskala internasional.

“Kami siap mendukung Jabar dalam menghidupkan kembali sumur-sumur migas idle dengan pendekatan ramah lingkungan dan efisiensi tinggi,” ungkap Risvi.

Kerja sama ini diharapkan mampu memperkuat peran BUMD energi Jawa Barat, khususnya PT Migas Utama Jabar, dalam berkontribusi terhadap ketahanan energi nasional. Melalui sinergi dengan Pertamina dan mitra teknologi internasional, Pemprov Jabar menargetkan peningkatan produksi migas yang berkelanjutan sekaligus penguatan kapasitas industri energi lokal.

Dengan masuknya investasi global ini, Jawa Barat diproyeksikan menjadi salah satu pusat pengembangan energi cerdas di Indonesia, menggabungkan potensi alam, teknologi hijau, dan komitmen pemerintah terhadap kemandirian energi jangka panjang. (Babay)

Posting Komentar

0 Komentar