Bappenas dan BGN Lakukan Uji Petik Program MBG di Garut


GARUT
– Pemerintah Kabupaten Garut menerima kunjungan kerja dari Badan Gizi Nasional (BGN) bersama tim Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Senin (24/11). Pertemuan yang berlangsung di Ruang Rapat Bupati, Kecamatan Tarogong Kidul, ini menjadi bagian dari rangkaian Uji Petik Koordinasi Strategis Perencanaan dan Pengelolaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di berbagai daerah.

Sekretaris Daerah Garut, Nurdin Yana menjelaskan bahwa kedatangan BGN dan Bappenas bertujuan untuk meninjau pelaksanaan program MBG di lapangan serta menilai kesiapan daerah dalam mendukung kebijakan nasional tersebut.

“Alhamdulillah hari ini kami berdiskusi panjang dengan BGN dan Bappenas. Mereka ingin melakukan evaluasi sekaligus memberikan masukan untuk melengkapi kondisi riil di lapangan, supaya implementasi MBG di Garut bisa berjalan optimal,” ujar Nurdin.

Sebagai tindak lanjut, Pemda Garut akan segera menggelar Focus Group Discussion (FGD) untuk menajamkan temuan awal hasil pertemuan tersebut. Sementara itu, tim dari Bappenas dijadwalkan melakukan kunjungan langsung ke sejumlah titik selama tiga hari, mulai 24–26 November 2025.

Melalui pendalaman di lapangan, pemerintah daerah berharap dapat memperoleh dasar regulasi yang lebih sesuai dengan kebutuhan kabupaten/kota, khususnya dalam menyiapkan dukungan teknis dan anggaran bagi program MBG.

“Harapannya, regulasi ke depan benar-benar lahir dari fakta di lapangan. Ini penting agar peran kabupaten/kota menjadi lebih jelas dan mempercepat peningkatan kualitas program MBG,” kata Nurdin.

Sementara, Direktur Perdesaan, Daerah Afirmasi, dan Transmigrasi Bappenas, Mohammad Roudo mengapresiasi kesiapan Kabupaten Garut sebagai salah satu lokasi uji petik strategis nasional. “Dari 14 lokasi uji petik, Garut menjadi salah satu yang terakhir kami kunjungi,” jelasnya.

Roudo menjelaskan bahwa BGN dan Bappenas sedang menyusun kajian komprehensif untuk memetakan kemajuan, hambatan, dan kebutuhan setiap daerah dalam menjalankan kebijakan Makan Bergizi Gratis. Ia menegaskan bahwa meskipun kondisi tiap daerah beragam, pelaksanaan MBG harus memiliki standar nasional yang sama.

“Kami ingin tahu apa yang berbeda dari tiap wilayah, tantangan seperti apa yang muncul, serta rekomendasi perbaikan yang diperlukan. Program ini besar, dan harus berjalan selaras di seluruh Indonesia,” tegasnya.

Setelah seluruh rangkaian uji petik selesai, Bappenas akan merampungkan kajian nasional, mendiseminasikan hasilnya, serta menyusun rekomendasi penguatan kebijakan. Tidak menutup kemungkinan, hasil kajian ini juga menjadi dasar perbaikan desain pelaksanaan MBG di masa mendatang.

Roudo berharap kunjungan lapangan di Garut dapat memberikan informasi mendalam mengenai kondisi lokal, sehingga kebijakan yang disusun nantinya benar-benar relevan dan aplikatif bagi daerah.

“Kami berharap tiga hari kegiatan di Garut memberikan gambaran lengkap untuk penyempurnaan kebijakan MBG,” ujarnya. (Adam)

Posting Komentar

0 Komentar