GARUT — Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, mengikuti Rapat Koordinasi Penyaluran Bantuan Pangan dan Bantuan Langsung Tunai Sementara Kesejahteraan Rakyat (BLTS Kesra) secara daring di Command Center Garut, Kecamatan Garut Kota.
Dalam kesempatan itu, Syakur menegaskan
bahwa seluruh bantuan pemerintah memiliki sifat sementara dan tidak diberikan
secara permanen. Ia mengingatkan para penerima agar memahami bahwa bantuan
tersebut diberikan untuk kondisi tertentu, bukan untuk dinikmati sepanjang
waktu.
“Bantuan ini darurat, sementara.
Jadi jangan berpikir akan menerima bantuan ini selamanya. Ke depan, Bapak dan
Ibu harus mampu mandiri,” tegasnya.
Syakur mencontohkan program
Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai bentuk komitmen pemerintah mendukung
masyarakat yang ingin berkembang dan keluar dari kategori penerima bantuan.
Menurutnya, skema KUR yang
memiliki bunga rendah merupakan sarana bagi masyarakat untuk naik kelas,
memulai ataupun mengembangkan usaha, sehingga pelan-pelan bisa mandiri secara
ekonomi.
“Pemerintah tetap hadir, hanya
bentuk bantuannya berbeda. KUR adalah salah satu bentuk fasilitas untuk
mendorong kemandirian,” jelasnya.
Dalam rakor tersebut, Syakur juga
menekankan pentingnya pengawasan penyaluran bantuan agar tidak menimbulkan
persoalan di lapangan. Ia meminta lurah dan kepala desa ikut memastikan
distribusi bantuan dilakukan sesuai prosedur dan bebas dari penyimpangan.
“Jika ada bantuan yang tidak
sesuai ketentuan, tolak. Kalau barangnya tidak sesuai timbangan, jangan
diterima. Segera kembalikan,” ujarnya dengan tegas.
Sementara, Pimpinan Cabang Bulog
Ciamis, Johan Wahyudi memaparkan teknis distribusi bantuan pangan untuk periode
Oktober–November 2025. Ia menyampaikan bahwa penyaluran tersebut merupakan
penugasan pemerintah melalui BAPANAS sebagai bagian dari program nasional.
Total penerima di wilayah Bulog
Ciamis mencapai 705.254 KPM (bersumber dari data DTSEN Kemensos). Bantuan
pangan disalurkan sekaligus untuk dua bulan (Oktober–November).
Setiap penerima akan memperoleh
20 kg beras (10 kg per bulan × 2 bulan). Selain beras, masing-masing penerima
akan mendapatkan 4 liter Minyak Kita (2 liter per bulan × 2 bulan). (Adam)
0 Komentar