CIMAHI — Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan, resmi menutup rangkaian Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XXIII Tahun 2025 di Kampus BPSDM Jawa Barat, Kota Cimahi.
Dalam kesempatan tersebut, Erwan
kembali mengingatkan pentingnya integritas sebagai landasan utama bagi para
aparatur sipil negara dalam menjalankan amanah hingga memasuki masa purnatugas.
Erwan menyampaikan bahwa seorang
pemimpin tidak hanya bertugas memberi instruksi, melainkan harus mampu
menginspirasi serta mendorong timnya untuk berkembang dan bekerja secara
efektif.
“Pemimpin sejati adalah mereka
yang mampu menggerakkan, bukan sekadar memerintah. Dan pada akhirnya, kita
ingin menutup masa jabatan dengan baik dan tenang,” ungkapnya.
Erwan memaparkan empat prinsip
keamanan yang wajib menjadi pedoman kerja ASN, yaitu Aman dalam perencanaan
untuk memastikan perencanaan dilakukan secara tepat, termasuk ketepatan
penyusunan FS dan DED.
Selain itu juga Adalah aman dalam
penganggaran, di mana anggaran harus disusun sesuai kajian teknis, tidak
menyimpang dari dokumen perencanaan. Lalu aman dalam pelaksanaan, pekerjaan
wajib berjalan sesuai prosedur, baik dari sisi teknis maupun alokasi anggaran.
“Lalu aman dalam pelaporan. Laporan
penggunaan anggaran harus disusun dengan benar agar tidak menjadi persoalan
hukum,” ucapnya.
Erwan menegaskan bahwa kesalahan
dalam salah satu prinsip tersebut dapat berdampak serius, bahkan menjerat
seorang ASN pada masalah hukum.
“Sering terjadi, peruntukan
anggaran berubah semena-mena. Yang tadinya untuk toilet, tiba-tiba jadi pagar.
Ini sangat berbahaya,” tegasnya.
Erwan juga menyinggung banyaknya
kasus pejabat yang terjerat persoalan hukum setelah memasuki masa pensiun
akibat ketidakcermatan dalam menjalankan tugas.
“Banyak yang usai pensiun justru
diperiksa, stres, sakit, lalu meninggal. Apa yang bisa kita syukuri dari itu?
Saya ingin kita semua selamat dunia dan akhirat,” ujarnya.
Ia kemudian berbagi pengalamannya
saat mengikuti pendidikan di Lemhannas. Menurutnya, pendidikan tinggi maupun
jabatan prestisius tidak menjamin seseorang terbebas dari kesalahan jika tidak
memegang teguh nilai integritas.
“Ada banyak yang berhasil, tetapi
tidak sedikit yang akhirnya terjerat kasus. Integritas adalah kunci,” tuturnya.
Erwan menyampaikan apresiasi
kepada peserta PKN Angkatan XXIII yang dinilainya telah menunjukkan komitmen
serta kesungguhan selama mengikuti program. Ia juga memberikan penghargaan
kepada mentor dan panitia yang berperan memastikan kegiatan berjalan baik. (Udin)
0 Komentar