PNM Dorong Ekonomi Inklusif di Garut Lewat Program Pemberdayaan di BIK 2025


GARUT
– Kabupaten Garut menjadi salah satu daerah yang dipercaya menjadi tuan rumah pelaksanaan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025 yang digagas oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Agenda tahunan ini dihadirkan untuk memperkuat pemahaman masyarakat terhadap layanan keuangan formal dengan mengusung tema “Merangkul Semua untuk Ekonomi Inklusif.”

Kegiatan berlangsung meriah dengan melibatkan sejumlah lembaga keuangan, pelaku UMKM, dan masyarakat umum. Salah satu yang turut aktif berpartisipasi adalah PT Permodalan Nasional Madani (PNM), yang sejak awal berkomitmen membantu masyarakat kecil, khususnya perempuan pelaku usaha ultra mikro, agar lebih mandiri dan melek finansial.

Tingginya angka pengangguran terbuka di Kabupaten Garut sekitar 7,2 persen atau lebih dari 100 ribu jiwa pada awal tahun 2025 menjadi latar belakang penting bagi kehadiran PNM. Sebagian besar warga Garut masih menggantungkan hidup pada sektor informal dan usaha mikro yang rentan terhadap gejolak ekonomi.

Melalui dua program unggulannya, Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) dan ULaMM (Unit Layanan Modal Mikro), PNM Cabang Garut menghadirkan solusi menyeluruh, tidak hanya sebatas pembiayaan, tetapi juga pelatihan usaha, pendampingan manajemen keuangan, dan pembukaan jejaring bisnis agar pelaku usaha bisa naik kelas dan tumbuh berkelanjutan.

Dalam peringatan BIK 2025 kali ini, PNM menghadirkan 60 pelaku UMKM binaan yang menampilkan produk unggulan lokal Garut seperti kuliner khas, fesyen kreatif, dan kerajinan tangan. Bazar yang digelar menjadi ajang promosi sekaligus tempat belajar bagi pelaku usaha tentang cara mengelola bisnis secara profesional.

Tidak hanya itu, PNM juga membuka booth informasi dan rekrutmen kerja yang diserbu pengunjung. Melalui kegiatan ini, masyarakat tidak hanya memperoleh akses pembiayaan, tetapi juga informasi tentang peluang kerja produktif dan cara mengakses layanan keuangan yang aman dan terpercaya.

Pimpinan Cabang PNM Garut, Sumawinata, menegaskan bahwa pihaknya tidak hanya berfokus pada penyaluran dana, tetapi juga pada pendampingan berkelanjutan agar nasabah dapat tumbuh bersama.

“PNM ingin perempuan pelaku usaha kecil tidak sekadar mendapat modal, tapi juga memiliki kemampuan mengelola usaha, menabung, dan memperluas jaringan. Kami hadir untuk memastikan mereka punya masa depan ekonomi yang lebih stabil,” ujarnya.

Sumawinata menambahkan bahwa peran PNM adalah menjembatani dunia usaha mikro dengan lembaga keuangan dan ekosistem bisnis yang lebih luas.

“Inklusi keuangan bukan hanya jargon. Kami ingin manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat Garut agar pertumbuhan ekonomi bisa merata dan membawa kesejahteraan bersama,” pungkasnya. (Adam)

Posting Komentar

0 Komentar