GARUT – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, Nurdin Yana, secara resmi membuka kegiatan Gerakan Garut Ramah Anak yang digagas oleh Radar Garut di Auditorium Ciplaz Garut, Jalan Pakuwon, Kecamatan Garut Kota, pada Rabu (5/11/2025).
Kegiatan ini menjadi ruang
kolaboratif antara pemerintah daerah, media, dan lembaga pendidikan dalam
menciptakan lingkungan yang aman, inklusif, serta mendukung tumbuh kembang anak
secara holistik.
Dalam sambutannya, Nurdin Yana
menyampaikan apresiasi kepada Radar Garut atas inisiasi kegiatan yang dianggap
sejalan dengan prinsip pentahelix, yakni sinergi antara pemerintah, media,
akademisi, pelaku usaha, dan masyarakat.
“Gerakan ini merupakan bentuk
nyata kepedulian bersama. Radar Garut bersama Polres Garut dan DPPKBPPPA
menghadirkan upaya proteksi bagi anak-anak kita agar mereka tumbuh dalam
suasana yang aman dan produktif. Semoga ini bisa jadi inspirasi bagi lembaga lain,”
ujarnya.
Sekda menekankan pentingnya
menciptakan ruang yang ramah bagi anak agar tidak merasa terasing di lingkungan
sosialnya. Menurutnya, perkembangan anak tidak cukup dilihat dari sisi
akademik, tetapi juga dari keseimbangan aspek psikologis, afektif, visual, dan
psikomotorik.
“Anak perlu didorong agar aktif
berpikir dan berkarya. Kegiatan seni, keterampilan tangan, dan kreativitas
adalah cara menyeimbangkan otak kiri dan kanan mereka. Hal itu penting bagi
pertumbuhan yang sehat,” jelasnya.
Ia juga berpesan kepada para
orang tua agar turut berperan dalam mengasah kemampuan anak-anak di rumah.
“Dengan dukungan keluarga, anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang percaya
diri dan bermanfaat bagi masyarakat serta bangsa,” tambahnya.
Ketua Ikatan Guru Taman
Kanak-kanak Indonesia (IGTKI) Kabupaten Garut, Tati Nurbaeti, turut
menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Ia berharap
Gerakan Garut Ramah Anak dapat menjadi agenda berkelanjutan dalam pembentukan
karakter anak usia dini.
“Melalui kegiatan seperti ini,
anak-anak belajar mandiri, percaya diri, beradab, dan berilmu. Kami juga
mengajak para orang tua menjadi teladan, terutama dalam hal kebersihan,
kedisiplinan, dan sopan santun di ruang publik,” katanya.
Penanggung jawab acara, Muhammad
Erfan, melaporkan bahwa sebanyak 600 anak Taman Kanak-kanak turut serta dalam
lomba mewarnai sebagai bagian dari rangkaian kegiatan. Selain itu, acara juga
diisi dengan diskusi panel seputar hak-hak anak yang menghadirkan narasumber
dari berbagai unsur pentahelix, serta pentas seni anak-anak dari sejumlah
sekolah di Garut.
Menurut Erfan, kegiatan ini bukan
sekadar hiburan, melainkan bentuk nyata edukasi publik untuk menumbuhkan
kesadaran bersama dalam melindungi anak-anak dari berbagai bentuk marginalisasi
dan kekerasan.
Gerakan Garut Ramah Anak
diharapkan menjadi gerakan berkelanjutan yang tidak hanya berhenti pada
kegiatan seremonial, tetapi benar-benar mengakar di setiap lapisan masyarakat.
Melalui kerja sama lintas sektor, Kabupaten Garut diharapkan mampu menjadi salah
satu daerah percontohan dalam mewujudkan kabupaten yang layak dan ramah bagi
anak. (Udin)

0 Komentar